Sabtu, 15/06/2024 - 13:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Bertemu Anak Bangsa Asal Pengungsi Aceh di Stavanger

 

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Oleh: Teuku Faizasyah

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Dubes RI untuk Norwegia

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

Siapa nyana saat berkunjung ke Stavanger, kota di tepi pantai Barat Daya Norwegia, dari 30 November hingga 2 Desember 2023, saya berkesempatan bersilaturahmi dengan komunitas asal Aceh. Keberadaan mereka di Stavanger adalah akibat dari konflik Aceh yang menyebabkan mereka harus mengungsi.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Dibantu Badan Pengungsi PBB (UNHCR), sebanyak 200 jiwa masyarakat Aceh ini berpindah ke Norwegia dari Malaysia. Mereka direlokasikan dalam empat gelombang, mulai dari tahun 1990-an sampai dengan awal tahun 2000-an.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

Keberadaan mereka berbeda dengan diaspora asal Indonesia lainnya yang telah lebih awal datang ke Stavanger. Diaspora Indonesia ini pada umumnya datang untuk menimba ilmu dan setelah selesai studi memutuskan untuk menetap dan berkiprah di berbagai sektor, utamanya di industri perminyakan dan energi terbarukan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Para pengungsi ini beserta generasi kedua komunitas Aceh lainnya menjadikan Norwegia sebagai rumah mereka. Namun satu hal yang menarik dari komunitas Aceh ini adalah keteguhan hati untuk merawat adat istiadat dan budaya leluhur mereka yang kental dengan nilai-nilai ke-Islaman. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Perjumpaan saya dengan komunitas Aceh ini berawal seusai shalat Jumat di Masjid Makki di tengah kota Stavanger. Selanjutnya saya bersama beberapa rekan dari KBRI Oslo memenuhi undangan Bapak Rizali, salah satu yang dituakan dari komunitas ini, untuk makan malam di rumahnya beserta keluarga.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024
Berita Lainnya:
Alasan Sutradara Bikin Film Vina Sebelum Tujuh Hari, Ada Sisi Supranatural

Kami pun membincangkan kisah hidup komunitas Aceh di Stavanger seraya menikmati beragam lauk pauk khas Aceh, termasuk gulai pliek u, yakni sayuran yang dimasak menggunakan kelapa yang difermentasi. 

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

Kuliner ini lazimnya dihidangkan saat acara-acara adat di Aceh, sehingga kerja keras Ibu Rizali menyiapkan menu ini menjadi sangat istimewa, di tengah keterbatasan rempah-rempah khas Aceh di Norwegia.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Kami juga bertutur kata dalam bahasa daerah, yakni Bahasa Aceh sehingga tidak ada jarak budaya dan berbagi kisah hidup pun mengalir lancar tanpa sekatan. Mendengar cerita saudara-saudari sebangsa yang tercabut dari tanah leluhur mereka karena konflik di masa lalu, menimbulkan rasa haru dan mendorong untuk kembali merenungkan penggalan perjalanan kisah sejarah Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Penggalan sejarah yang tidak selalu nyaman untuk diungkap dan dibicarakan, namun harus dihadapi sebagai satu realitas; ibarat pepatah “tiada gading yang tak retak.”

Kiranya bangsa yang bijak adalah yang siap dan terbuka untuk bersama-sama melihat secara jujur rangkaian sejarah masa lalunya, serta berkomitmen untuk tidak mengulangi lagi kesalahan yang pernah terjadi, seraya bertekad untuk membangun kekinian dan masa depan yang lebih baik lagi. 

Berita Lainnya:
Pandangan Lain Pekerja Minimarket tentang Kehadiran Jukir Liar

Perjanjian damai di Aceh telah tercapai dan pemerintah bersama-sama masyarakat Aceh terus berupaya memajukan “serambi Mekkah” agar dapat mengejar ketertinggalan pembangunan sosial dan ekonomi akibat konflik di masa lalu yang berkepanjangan. 

Konflik di Aceh telah terjadi dalam beberapa kurun waktu, bahkan sejak awal kemerdekaan, termasuk pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).

Dewasa ini, komunitas Aceh di Stavanger yang terpaksa berpindah akibat konflik di masa lalu tersebut, telah berkesempatan mengunjungi kembali kampung halaman mereka. Banyak di antara mereka yang masih mempertahankan paspor Indonesia, tetapi banyak juga yang sudah beralih kewarga-negaraan karena beragam pertimbangan. 

Realitas hidup di perantauan mengharuskan mereka beradaptasi serta berupaya memberikan kesempatan yang lebih baik lagi bagi keturunan mereka, misalnya di sektor pendidikan. Oleh karenanya, beralih kewarganegaraan menjadi satu hal yang tidak terhindarkan.

Namun demikian, keniscayaan untuk beradaptasi termaksud tidak serta-merta menyebabkan mereka meninggalkan adat istiadat dan budaya leluhur mereka. Selain cita rasa kuliner Aceh yang dijaga, mereka juga mengajarkan nilai-nilai ke-Islaman kepada anak keturunan mengikuti tradisi di kampung halaman, termasuk dengan mendatangkan ustad dari Aceh.

Di sisi lain, ada juga yang mengikuti pendidikan agama bersama-sama komunitas Indonesia pada umumnya, sehingga berkontribusi bagi terbangunnya rasa kebersamaan sesama anak bangsa Indonesia di perantauan. 

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

كَذَٰلِكَ وَقَدْ أَحَطْنَا بِمَا لَدَيْهِ خُبْرًا الكهف [91] Listen
Thus. And We had encompassed [all] that he had in knowledge. Al-Kahf ( The Cave ) [91] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi